Teks Prosedur Kompleks Cara Membuat Nasi Goreng
Malam ini saya akan membagikan artikel tentang Teks prosedur kompleks cara membuat nasi goreng. nah teks prosedur kompleks tersebut adalah sebagi berikut.
- Nasi
merupakan makanan pokok masyarrakat indonesia, hampir setiap hari kita
pastii makan menggunakan nasi, dan apabila anda bosan makan menggunakan
nasi seperti pada umumnya, anda bisa mencoba alternatif lain untuk makan
nasi. yaitu menggoreng nasi tersebut sehingga menjadi nasi goreng.
- Pertama,
untuk membuat nasi goreng kita harus menyiapkan bahan dan alatnya. Bahan
tersebut antara lain nasi putih, telur, garam, bawang merah, bawang putih,
daun bawang, cabai, merica, minyak goreng, saus tomat, dan bahan pelengkap
lainnya. dan alat yang dibutuhkan adalah wajan, kompor, dan spatula.
- setelah
bahan-bahannya sudah siap. Maka terlebih dahulu kita harus menyiapkan
wajan dan tuangkan minyak goreng secukupnya, lalu panaskan minyak dengan
api sedang. tunggu beberapa menit sampai minyaknya panas.
- Setelah
minyaknya panas, masukkan bawang merah, bawang putih dan cabai. Tunggu
hingga matang dan menimbulkan bau harum.
- Setelah
itu masukkan bahan pelengkap sesuai selera anda lalu aduk hingga merata
dan matang.
- Setelah
itu masukkan telur dan orak -arik hingga matang dan jangan lupa untuk
memasukkan nasi putih dan aduk hingga semua tercampur rata, Tunggu hingga
matang dan tercium bau harum.
- Setelah
matang angkat nasi dan sajikan dipiring.
- setelah
nasi goreng disajikan diatas piring, jangan lupa untuk menghiasnya dengan
irisan tomat atau yang lainnya sesuai selera anda.
- Nasi
goreng siap untuk dihidangkan.
Itulah tadi
teks prosedur kompleks cara membuat nasi goreng. semoga artikel ini bermanfaat.
Salam JENIUS (JENdela Informasi Untuk Semua)
http://jeniusx.blogspot.com
Salam JENIUS (JENdela Informasi Untuk Semua)
http://jeniusx.blogspot.com
Contoh teks eksplanasi
Contoh Teks Eksplanasi Tentang Alam Sekitar
Contoh Teks
Eksplanasi Gunung Meletus
Setelah meletusnya
Gunung Sinabung di Dataran Tinggi Karo, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, kini
giliran Gunung Kelud di Kabupaten Kediri, Jawa Timur mengeluarkan laharnya.
Gunung Sinabung telah 'mendahului' sejak bulan September 2013 sedangkan Gunung
Kelud baru meletus Kamis (13/2) pukul 22:50 WIB. Letusan Gunung Kelud diikuti
dengan semburan lava dan kilatan petir. Salah satu warga Pare, Kabupaten
Kediri, Anita Erie, mengaku rumahnya sedang terkena hujan kerikil. Padahal, jarak
sumber letusan ke rumahnya sekitar 25 kilometer. Hal itu menandakan erupsi
Gunung Kelud sangat kuat memuntahkan segala isi dalam perut bumi. Pihak
berwenang telah membatasi jarak agar masyarakat tidak mendekati dan menjauhi
zona berbahaya namun dampak yang juga terasa adalah munculnya hujan abu
vulkanik hingga puluhan kilometer dari lokasi. Bagaimana sebenarnya sebuah
gunung dapat meletus (erupsi)?
Kerak bumi adalah
lapisan tipis batuan padat (10 hingga 70 Km) yang mengambang di lapisan lebih
tebal dari batuan cair, mantel, di mana batu berada pada suhu 1100-1200° C di
lapisan paling dangkal dan lebih panas dan semakin panas dengan meningkatnya
kedalaman. Batuan cair ini adalah cairan magma yang keluar dari gunung berapi
pada permukaan kerak bumi dan menjadi batu lava ketika membeku.
Kerak bumi memberikan sebuah tekanan besar pada mantel magma yang cenderung terhadap keuntungan pada setiap titik lemah yang berada di atas kerak bumi, yang terbentuk oleh beberapa patahan, untuk naik dan keluar di atas permukaan. Gunung berapi dengan bentuk kerucut yang khas terbentuk menjadi banyak lapisan dari letusan lava terpadatkan selama ratusan ribu tahun. Hal tersebut merupakan kehidupan normal gunung berapi.
Letusan magma mereda oleh gas-gas terlarut di dalamnya, terutama karena magma melintasi lapisan kerak bumi dan mendekomposisi bagian dari batuan di sepanjang jalan. Jadi magma jenuh di bawah tekanan besar dengan gas-gas seperti CO2, SO2, HCl, HF, H2O, H2 dan lainnya. Ketika magma naik sepanjang lubang utama dari gunung berapi, tekanan berkurang dan gas terpisah dari magma membentuk gelembung. Ini cenderung untuk naik ke atas dan meningkatkan tekanan yang diberikan ke atas oleh lava.
Penting untuk diketahui bahwa magma meletus dari gunung berapi tidak datang langsung dari mantel, tetapi dari ruang magmatik besar atau "kaldera" dan terletak di dalam kerak bumi. Kaldera tersebut terletak pada beberapa kilometer di bawah gunung berapi, langsung berhubungan dengan kawahnya.
Viskositas magma sangat penting untuk menjelaskan letusan gunung berapi karena sangat bervariasi. Magma yang paling kental membentuk gunung berapi di mana batuan cair cenderung memadat segera setelah letusan atau bahkan sebelum keluar dari kawah. Akibatnya, magma ini cenderung menyumbat vulkanik menyumbat lubang dengan tutup dari magma padat pada akhir setiap letusan. Kesimpulan untuk setiap letusan eksplosif hanya merupakan langkah pertama menuju letusan berikutnya, walaupun terjadi setelah beberapa abad, bahkan tekanan dari dasar magma dan gas, cepat atau lambat cenderung membuat tutup tersebut meledak sehingga letusan dari gunung berapi biasanya mendadak dan eksplosif, setelah periode waktu panjang yang tenang.
Kerasnya letusan di daerah sekitarnya dipicu oleh ledakan yang disebabkan oleh gas-gas yang dilepaskan dengan keras oleh magma yang sangat kental, bergerak bersama sejumlah abu, bara, dan puing-puing yang berasal dari bagian-bagian dari gunung yang hancur oleh ledakan. Ini membentuk awan gas panas yang tinggi dan besar dan partikel padat yang dapat runtuh pada sisi-sisi gunung berapi dan membentuk awan dari abu dan gas yang membakar segala sesuatu di sepanjang jalan mereka.
Kerak bumi memberikan sebuah tekanan besar pada mantel magma yang cenderung terhadap keuntungan pada setiap titik lemah yang berada di atas kerak bumi, yang terbentuk oleh beberapa patahan, untuk naik dan keluar di atas permukaan. Gunung berapi dengan bentuk kerucut yang khas terbentuk menjadi banyak lapisan dari letusan lava terpadatkan selama ratusan ribu tahun. Hal tersebut merupakan kehidupan normal gunung berapi.
Letusan magma mereda oleh gas-gas terlarut di dalamnya, terutama karena magma melintasi lapisan kerak bumi dan mendekomposisi bagian dari batuan di sepanjang jalan. Jadi magma jenuh di bawah tekanan besar dengan gas-gas seperti CO2, SO2, HCl, HF, H2O, H2 dan lainnya. Ketika magma naik sepanjang lubang utama dari gunung berapi, tekanan berkurang dan gas terpisah dari magma membentuk gelembung. Ini cenderung untuk naik ke atas dan meningkatkan tekanan yang diberikan ke atas oleh lava.
Penting untuk diketahui bahwa magma meletus dari gunung berapi tidak datang langsung dari mantel, tetapi dari ruang magmatik besar atau "kaldera" dan terletak di dalam kerak bumi. Kaldera tersebut terletak pada beberapa kilometer di bawah gunung berapi, langsung berhubungan dengan kawahnya.
Viskositas magma sangat penting untuk menjelaskan letusan gunung berapi karena sangat bervariasi. Magma yang paling kental membentuk gunung berapi di mana batuan cair cenderung memadat segera setelah letusan atau bahkan sebelum keluar dari kawah. Akibatnya, magma ini cenderung menyumbat vulkanik menyumbat lubang dengan tutup dari magma padat pada akhir setiap letusan. Kesimpulan untuk setiap letusan eksplosif hanya merupakan langkah pertama menuju letusan berikutnya, walaupun terjadi setelah beberapa abad, bahkan tekanan dari dasar magma dan gas, cepat atau lambat cenderung membuat tutup tersebut meledak sehingga letusan dari gunung berapi biasanya mendadak dan eksplosif, setelah periode waktu panjang yang tenang.
Kerasnya letusan di daerah sekitarnya dipicu oleh ledakan yang disebabkan oleh gas-gas yang dilepaskan dengan keras oleh magma yang sangat kental, bergerak bersama sejumlah abu, bara, dan puing-puing yang berasal dari bagian-bagian dari gunung yang hancur oleh ledakan. Ini membentuk awan gas panas yang tinggi dan besar dan partikel padat yang dapat runtuh pada sisi-sisi gunung berapi dan membentuk awan dari abu dan gas yang membakar segala sesuatu di sepanjang jalan mereka.
Perbedaan teks 1 dan 2
Aspek
|
Teks 1
|
Teks 2
|
Tujuan
|
Petunjuk atau perintah untuk melakukan atau membuat sesuatu
|
Menjelaskan atau menceritakan proses terjadinya sesuatu
|
Struktur isi teks
|
Tujuan penulisan,bahan/alat (kadang kala) dan prosedur
atau tahapan.
|
Pernyataan umum tentang suatu peristiwa atau suatu
fenomena. Rincian penjelasan yang berupa rangkuman paragraf yang menjelaskan
tentang bagaimana dan mengapa sesuatu dapat terjadi,serta simpulan.
|
Ciri Bahasa
|
- Mengandung penomoran atau kata sambung yang
menunjukan tahapan untuk melakaukan atau membuat sesuatu
-Menggunakan kalimat perintah
-Menggunakan kata atau frase keterangan untuk
menjelaskan bagaimana sesuatu dilakukan
|
-Memuat Istilah
-Menggunakan kata sambung yang menunjukkan hubungan
sebab-akibat
-Menjelaskan atau menceritakan suatu fenomena atau
peristiwa
|
0 komentar:
Post a Comment